Semua aktifitas itu dilakukan oleh semua kalangan, semua golongan, semua
 umur dari manusia. Tidak memandang dia tua ataupun muda, miskin ataupun
 kaya, manager maupun staff, di Amerika maupun Indonesia, berkulit putih
 maupun hitam, dll. Pada intinya dilakukan oleh semua lapisan manusia di
 bumi ini.
Itu semua sudah kodrati dari diri seorang manusia, seperti yang tertulis
 dalam sebuah artikel tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar, manusia itu 
digolongkan sebagai berikut ini :
1. Manusia sebagai makhluk budaya
2. Manusia dan peradaban
3. Manusia sebagai individu, makhluk sosial dan mahluk religius
4. Manusia, keragaman dan kesederajatan
5. Manusia, moralitas dan hukum
6. Manusia, sains dan teknologi
7. Manusia dan lingkungan.
Berikut ini adalah pembahasan tentang manusia sebagai makhluk yang sosial dan budaya :
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
 Manusia sebagai makhluk budaya 
Manusia sebagai makhluk budaya yang berkemampuan menciptakan kebaikan, 
kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab.Sebagai makhluk berbudaya, 
manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik 
bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.
KONSEP-KONSEP BUDAYA DASAR
Manusia dan Keadilan
Keadilan merupakan salah satu modal dasar bagi kehidupan terartur 
manusia. Keadilan mengacu suatu tindakan baik bagi kehidupan yang mesti 
dilakukan oleh setiap manusia.
Manusia dan Penderitaan
Penderitaan adalah rasa tidak menyenangkan yang setiap orang secara 
kemanusiaan ingin menghindarinya. Ini melengkapi ciri paradoksal yang 
menandai eksistensi manusia di dunia.
Manusia dan Cinta Kasih
Cinta kasih adalah perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan 
belas kasih dan kemesraan. Cinta merupakan sikap dasar ideal yang 
memungkinkan dimensi sosial manusia menemukan bentuknya yang khas 
manusiawi.
Manusia dan Tangung Jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban melakukan keharusan tugas tertentu. 
Dasar tanggung jawab adalah hakekat keberadaan manusia sebagai mahluk 
yang mau menjadi baik dan memeperoleh kebahagiaan.
Manusia dan Pengabdian
Pengabdian diartikan sebagai perihal perilaku berbakti atau meperhamba 
diri kepada tugas yang (dianggap) mulia.
Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup berkenan dengan eksistensi manusia di dunia dalam 
hubungannya dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan alam tempat kita 
berdiam.
Manusia dan Keindahan
Eksistensi manusia di dunia diliputi oleh keindahan. Manusia tidak hanya
 penerima pasif tetapi juga pencipta keindahan bagi kehidupan.
Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan adalah merupakan gambaran keadaan seseorang yang tidak 
tentram (hati maupun perbuatannya), rasa khawatir, tidak tenang dalam 
tingkah laku. Kegelisahan adalah salah satu ekspresi kecemasan.
Peran/Fungsi Akai, Perasaan, dan Karsa 
Peran dan fungsi cipta, rasa, karsa merupakan faktor dominan bagi 
lahirnya kebudayaan. Dengan akal/cipta manusia senantiasa berfikir, 
merenung menggagas, menginterpretasikan segala macam realitas, kehidupan
 yang dihadapi. Karenanya ia juga mempunyai gagasan-gagasan, 
angan-angan, harapan dan cita-cita dalam hidupnya. Tak terkecuali ia 
juga memikirkan kebutuhan hidupnya dan tata cara untuk mewujudkannya, 
baik yang berupa materi maupuan non materi, kebutuhan saat ini (didunia)
 maupuan saat nanti (di akhirat). Sebagai contoh: manusia 
(person/individu) untuk hidup harus makan. Maka ia berfikir yang harus 
dimakan,: mengapa harus makan, bagaimana caranya makan dan untuk apa ia 
makan. Dengan akalnya atau daya ciptanya manusia dapat mencari jawaban 
tentang sesuatu yang dapat dimakan. Berikut alasan-alasannya, tata 
cara/prosedurnya dan tujuannya ia makan, selain itu ia juga dapat 
berkembang ide-idenya, harapannya, gagasannya dan cita-citanya tentang 
sesuatu yang dapat dimakan, alasan dan tata caranya dalam hal makan 
serta tujuannya dalam soal makan. Contoh lain seperti manusia (makhluk 
sosial) hidup diantara manusia lainnya. Karena memiliki akal ia berfikir
 bagaimana seharusnya agar dapat hidup baik dengan sesamanya. Ia meiliki
 harapan gagasan, cita-cita dan ide tentang hidup yang baik ialah 
saling-menghormati dan menghargai, tolong menolong dengan penuh 
toleransi, semertara pola hidup yang baik adalah kebutuhan manusia 
berbudaya.
Manusia sebagai makhluk budaya selain memiliki akal juga mempunyai 
perasaan atau hati nurani oleh sebab itu manusia selalu dan pasti 
menghayati dan merasakan segala macam fenomena kehidupan seperti 
kesedihan, kejujuran, kebaikan, keadilan, keindahan, tanggung jawab, 
ketentraman, kedamaian, cinta kasih dan sebagainya yang menjadi realita 
kejiwaan atau psikologis. Berdasar perasaan atau nurani manusia memiliki
 cita, rasa yang menjadi kualitas atau ide-ide dalam hidupnya. 
Manifestasi fenomena psikologis seperti rasa sedih, gugup, adil, baik, 
indah, damai, tentram, bahagia, cinta, tanggung jawab, dan sebagainya 
itu; dalam realita kehidupan manusia selain dapat diidenlifikasi malalui
 berbagai bentuk sikap, perilaku tindakan dan raut wajah (pancaran 
cahaya) biasanya juga berupa berbagai bentuk ekspresi seni yang beraneka
 ragam jenisnya.
Kebutuhan Makhluk Budaya
pada hakekatnya manusia adalah mahluk mono plucal /majemuk tunggal 
terdiri dari susunan kodrat (jasmani-rochani), sifat kodrat (individu 
sosial) serta kedudukan kodrat (pribadi mandiri-makhluk Tuhan). Susunan,
 sifat dan kedudukan kodrat manusia yang terdiri dua unsur tersebut. 
pada hakekatnya tidak dapat dlipisah-pisahkan dan bediri sendiri-sendiri
 meskipun hanya dalam pemikiran. Oleh sebab itu manusia hakekatnya 
adalah monodualis/dwitunggal. 
berdasarkan susunan kodratnya yang dwitunggal/monodualis, yakni terdiri 
dari jasmani dan rochani, maka kebutuhan makhluk budaya pun juga 
mancakup aspek jasmaniah dan rochaniah. Kebutuhan jasmaniah pada umumnya
 bersifat material seperti makan, minum, sandang tempat tinggal dan 
peralatan-peralatan lain yang berbentuk konkrit atau kebendaan, 
sedangkan kebutuhan rochaniyah biasanya berupa non materi, seperti 
kepuasan hati, kebahagiaan, ketentraman, kedamaian, keindahan, keadilan,
 kebaikan, kejujuran, tanggung jawab, dan kepercayaan /keyakinan yang 
sifatnya spiritual dan religius.
Contoh:
Makhluk manusia butuh makan dan minum untuk mempertahankan hidup, tetapi
 juga butuh ketenangan batin, kedamaian dalam hidupnya. Butuh kasih 
sayang dari orang tua dan keluarganya. Tetapi manusia juga butuh 
beribadah dan berdo'a, menyerahkan diri dan mengakui keberadaan Tuhan 
sebagai kausa prima. 
Menunrt sifat Kodratnya (monodualis/dwitunggal) yakni sebagai makhluk 
individu dan sosial, kiranya dapat disebutkan jika manusia makhluk 
budaya mempunyai kebutuhan pribadi yang secara spesifik berbeda dengan 
individu lainnya. Akan tetapi sebagai makhluk sosial ia juga memiliki 
kebutuhan yang sama dengan orang lainnya, Bentuk kebutuhan individu 
dapat diindivikasi melalui pemikiran dan perasaan seseorang yang 
cenderung berbeda antara personal yang satu dengan yang lain. Bahkan 
juga pada kehendaknya yang senantiasa ingin menjadi yang lebih atau yang
 paling baik dan antara lainnya. Sementara kebutuhan sosial dapat 
dipahami dan berbagai kesamaan baik di dalam pikiran dan perasaannya 
bahkan kehendak/Karsanya. Setiap orang mempunyai keinginan, pikiran.dan 
perasaan yang sama, yaitu ingin cerdas, baik hati dan suskes.