Pages

Minggu, 14 Desember 2014

MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai macam komponen yang terlibat didalamnya. satu hal yang harus diperhatikan / diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam melakukan perencanaan adalah menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan.
Dalam dunia IT tentu banyak terjadi persaingan, entah dari dari pihak perseorangan, Perusahaan, maupun mancakup yang lebih luas lagi. Untuk itu kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu Resiko dalam Manajemen Proyek? Resiko Proyek adalah peristiwa tidak pasti yang bila terjadi memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek (waktu, biaya, ruang lingkup, mutu). Risiko mungkin memiliki satu atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampaknya terhadap manajemen.
Dan apabila kita garis besarkan secara keseluruhan maka yang dimaksud dengan Manajemen Proyek dan Resiko adalah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko proyek. Tujuannya untuk meningkatkan peluang dan dampak peristiwa positif, dan mengurangi peluang dan dampak peristiwa yang merugikan proyek atau dapak negatifnya.
Dalam peenerapannya sebuah teknologi dalam perusahaan memerlukan perencanaan yang strategis khususnya penerapan teknologi pada manajemen proyek, agar penerapan dapat sesuai dengan tujuan bisnis yang diharapkan oleh perusahaan. Jika penerapan teknologi informasi dalam manajemen proyek tidak sesuai dengan tujuan bisnis yang diinginkan maka akan menimbulkan risiko.
Risiko yang timbul akibat dari penerapan teknologi informasi yang salah dalam manajemen proyek akan menyebabkan proses bisnis yang tidak optimal, kerugian finansial, menurunnya reputasi perusahaan, bahkan hancurnya perusahaan. Pada kenyataaannya penerapan manajemen proyek teknologi informas itu sendiri membutuhkan investasi yang cukup besar, dan seiring dengan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, membuat proses manajemen proyek pun menjadi semakin sulit, karena harus memahami teknologi yang baru. Dengan adanya manajemen risiko proyek yang didukung dengan penggunaan hardware diharapkan dapat membantu perusahaan dalam hal meminimalkan tingkat kerugian yang tidak diinginkan oleh.
Dalam kasus pembobolan Dana Bank Mandiri Rp18 Miliar yang telah terungkap disebutkan bahwa, tersangka pelaku pembobolan dana nasabah berinisial R yang merupakan karyawan Bank Mandiri yang sudah ditangkap di Depok. Ia menjelaskan, J berhasil mempengaruhi R sehingga telah beberapa kali mentransfer dana nasabah Bank Mandiri ke rekening teman J berinisial E dengan total dana Rp18 miliar. Menurut dia, transfer dana nasabah itu dapat dilakukan dengan cepat karena nasabah yang dibobol merupakan nasabah prioritas Bank Mandiri.
2. PERMASALAHAN
Dari masalah yang telah diungkapkan diatas, dijelaskan bahwa setiap orang baik itu dari karyawan maupun direktur yang memiliki jabatan yang tinggi memiliki sebuah resiko. Resiko ini tentunya terkait dengan status dia menjabat di perusahaan itu maupun diperbankan.
Dengan demikina kesimpulan dari masalah yang terkait diatas adalah bahwasanya setiap manajemen dalam dunia perbankan memiliki resiko yang mungkin dapat mengakibatkan perusahaan ataupun perbankan itu sendiri menjadi rugi, sudah di jelaskan bahwa setiap resiko itu memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap minimal satu tujuan proyek (waktu, biaya, ruang lingkup, mutu). Dalam hal ini tentunya yang dirugikan dalam prioritas utama adalah biaya.
3. METODOLOGI
Mengenai Metodologi / Solusi, dimana disini juga dijelaskan cara mendapatkan sebuah materi yang ada pada pembahasan sebelumnya. Dalam Metodologi tentunya ada sebuah perencanaan, dimana dalam Manajemen Proyek dan Resiko ada 4 aktifitas yang perlu diperhatikan dalam sebuah perencanaan / Solusi yang akan dipecahkan yaitu :
1. Membangun suatu skala yang merefleksikan kemungkinan risiko yang dirasakan.
2. Menggambar konsekuensi risiko
3. Memperkirakan pengaruh risiko pada proyek dan produk
4. Memcatat keseluruhan akurasi proyeksi-proyek risiko sehingga akan tidak ada kesalahpahaman.
Jadi untuk menemukan solusi sebuah risiko kita perlu perhatikan 4 aktifitas yang yang ada pada penjelasan diatas. Maka akan diperoleh sebuah Metodologi yaitu yang disebut dengan risiko yang dapat diramalkan dimana risiko ini diekstrapolasi dari pengalaman proyek sebelumnya.
Dimana untuk membangun suatu skala kemungkinan terjadinya resiko yang dirasakan adalah dengan meramalkan sebuah resiko tersebut, dengan diramalkannya sebuah resiko maka akan diperoleh suatu gambaran yang konsekuen dimana resiko ini dapat kita ekstrapolasi. Dengan demikian akan diperoleh pengertian dari manajemen proyek yaitu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan ketrampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai. Yang perlu dikelola dalam area manajemen proyek yaitu biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.

BAB II
ISI
Dalam kasus yang telah dijelaskan mengenai masalah dan resiko yang dihadapi oleh setiap manajemen perusahaan khususnya perbankan. Dalam Bab ini akan diberikan mengenai penjelasan teori dan penelitian dari masalah yang ada pada penjelasan sebelumnya.
Dalam teori dan penelitian dari sebuah masalah manajemen proyek terkait oleh berbagai macam hal sebagai proses yang terlibat yaitu:
1. Perencanaan manajemen risiko
2. Identifikasi risiko
3. Analisis risiko kualitatif dan kuantitatif
4. Perencanaan respon risiko
5. Pengendalian dan monitoring risiko
Dari proses yang akan dijelaskan satu-persatu di atas makan akan ditemukan teori yang akan mengaitkan dalam kasus Bab 1, dan memperoleh hasil peneitian dari masalah yang ada. Pertama saya akan kaitkan satu persatu dari data proses diatas dalam kasus yang telah dibahas
Ø Perencanaan manajemen resiko
Ada 4 macam perencanaan dalam sebuah resiko, namun saya hanya akan mengambil satu contoh yang akan saya kaitkan dalam kasus Bab 1 yaitu proses memutuskan bagaimana mendekati dan melaksanakan aktivitas manajemen risiko untuk proyek. Dalam hal ini sebuah proses diharapkan melaksanakan dengan koridor manajemen yang sudah ditentukan, seorang karyawan Bank yang tidak melaksanakan aktivitasnya sebagai mana yang sudah ditentukan dalam manajemen yang sudah ditentukan maka akan melakukan tindakan yang berhubungan dengan penggelapan uang nasabahnya. Hal ini tidak sesuai dengan Perencanaan manajemennya, maka hal ini akan merugikan (Bersifat Negatif) dalam resiko proyek.
1. Identifikasi Resiko
Ada 3 macam dalam identifikasi resiko, namun dalam kasus ini saya akan menjelaskan satu saja yang terkait dengan kasus Bab 1 yaitu peserta yang terlibat: manajer proyek, anggota tim proyek, anggota manajemen risiko, ahli teknis diluar tim proyek, customer, user, dan ahli manajemen risiko. Kalau kita lihat dalam identifikasi maka akan mencakup semua anggota yang ada dalam sebuah manajemen resiko. Dalam kasus Bab 1 bisa dijelaskan bahwasanya anggota karyawan bank dan nasabah (bisa dikatakan costumer) terkait dalam suatu identifikasi sebuah resiko.
2. Analisis risiko kualitatif dan kuantitatif
Dalam sebuah analisi ini ada dua yang akan saya jelaskan, sesuai dengan apa yang akan dibahas yaitu Kualitatif dan Kuantitatif. Pertama adalah kualitatif dimana dalam pembahasan ini dibagi menjadi 2 yaitu :
 Menilai prioritas risiko teridentifikasi menggunakan peluang terjadinya dan dampaknya terhadap tujuan proyek bila risiko itu terjadi.
 Menilai faktor-faktor lain seperti kerangka waktu dan tolerasi risiko dari kendala biaya, jadwal, ruang lingkup, dan mutu.
Dan yang kedua adalah Kuantitatif yaitu ada dua jenis pembahasan dalam sebuah manajemen risiko dan proyek, yaitu :
 Sebuah Analisa risiko Dikerjakan berdasarkan risiko yang diprioritaskan oleh proses analisis risiko kualitatif.
 Proses menggunakan teknik seperti simulasi montecarlo dan pohon keputusan.
3. Perencanaan respon resiko
Yaitu Proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan untuk meningkatkan kesempatan dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Ini mengikuti analisis risiko kualitatif dan kuantitatif. Jadi kalau kita kaitkan dengan masalah yang ada pada Bab 1 maka diperoleh bahwa seorang karyawan pun harus kita perhatikan (dipantau) dalam setiap kesempatan yang ada, hal ini untuk mengurangi ancaman yang tidak di inginkan dalam suatu manajemen proyek dan risiko.
4. KESIMPULAN
Bahwasannya ada 3 unsur yang harus ada di setiap Manajemen Proyek dan Resiko. tiga garis besar yang dibahas dalam masalah yang telah di jelaskan pada Bab 1 untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
  •    Penegendalian dan monitoring risiko
Yaitu Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan risiko-risiko yang baru muncul, melacak risiko teridentifikasi, menganalisis ulang risiko sekarang, memonitor kondisi pemicu rencana kontingensi, memonitor sisa risiko, dan mereview pelaksanaan respon risiko saat mengevaluasi keefektivannya.
Dengan kata lain tujuannya adalah untuk memastikan bila: asumsi proyek masih valid, risiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari sebelumnya, kebijakan dan prosedur manajemen risiko diikuti, cadangan biaya dan jadwal kontingensi dimodifikasi sesuai risiko proyek.
Dari sebuah penelitian dari masalah yang dicari makan kita dapat peroleh teori dari penjelasan diatas yaitu kita dapat memastikan tingkat, tipe, dan visibilitas manajemen risiko yang setara dengan risiko dan kepentingan proyek bagi organisasi. Dan telah menyediakan sumberdaya dan waktu yang memadai untuk aktivitas manajemen risiko, seperti menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi risiko.
 Perencanaan
Untuk mencapai tujuan, sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang. Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja. Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area manajemen proyek (biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.
 Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan, material), durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek.
 Pengendalian Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utama dari utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya, waktu , mutu dan keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan, pemeriksaan, koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://aguswibisono.com/2010/manajemen-proyek/
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/216525-sederet-skandal-bank-akhir-akhir-inihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek
http://d.yimg.com/kq/groups/22956114/137793896/name/Tugas
http://lutfi-net.blogspot.com/2012/11/tugas-softskill-manajemen-proyek-dan.html

0 komentar:

Posting Komentar