Pengertian
Manajemen
Manajemen merupakan
sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi
yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan
mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang
telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya
waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur
organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah
berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai
wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa
manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu
sama lainnya.
Pengertian
Proyek
Proyek merupakan suatu
tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan secara
kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan
menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks
sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerjasama yang berbeda dari yang biasanya
digunakan. Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan
dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen
Proyek
Manajemen proyek adalah
penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, ‘tools and techniques’ pada
aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek
terpenuhi. Proses-proses dari manajemen proyek dapat dikelompokkan dalam lima
kelompok yaitu : ‘initiating process, planning process, executing process,
controlling process dan closing process’.
Bilamana dibandingkan
dengan definisi dari proyek, maka semua ‘pekerjaan yang lain’ dianggap sebagai
suatu rutinitas belaka. Suatu pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara
kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses yang
terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.
Pengertian
Resiko
Risiko merupakan kombinansi dari probabilitas suatu kejadian dan
konsekuensi dari kejadian tersebut.
Jenis-jenis
Risiko
- Risiko Operasional
- Risiko Finansial
- Hazard Risk
- Strategic Risk
Manajemen
Resiko
Manajemen resiko adalah
proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi
pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan
resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko,
dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu.
Proses Manajemen Risiko
- Perencanaan manajemen Risiko
- Identifikasi Risiko
Ada
3 macam dalam identifikasi resiko, namun dalam kasus ini saya akan menjelaskan
satu saja yang terkait dengan kasus Bab 1 yaitu peserta yang terlibat: manajer
proyek, anggota tim proyek, anggota manajemen risiko, ahli teknis diluar tim
proyek, customer, user, dan ahli manajemen risiko. Kalau kita lihat dalam
identifikasi maka akan mencakup semua anggota yang ada dalam sebuah manajemen
resiko. Dalam kasus Bab 1 bisa dijelaskan bahwasanya anggota karyawan bank dan
nasabah (bisa dikatakan costumer) terkait dalam suatu identifikasi sebuah
resiko.
- Analisis Risiko Kualitatif Dan Kuantitatif
Dalam
sebuah analisi ini ada dua yang akan saya jelaskan, sesuai dengan apa yang akan
dibahas yaitu Kualitatif dan Kuantitatif. Pertama adalah kualitatif dimana
dalam pembahasan ini dibagi menjadi 2 yaitu :
KUALITATIF
Menilai prioritas risiko
teridentifikasi menggunakan peluang terjadinya dan dampaknya terhadap tujuan proyek bila risiko
itu terjadi.
Menilai
faktor-faktor lain seperti kerangka waktu dan tolerasi risiko dari kendala
biaya, jadwal, ruang lingkup, dan mutu.
KUANTITATIF
yaitu ada dua jenis pembahasan dalam sebuah
manajemen risiko dan proyek, yaitu :
Sebuah
Analisa risiko Dikerjakan berdasarkan risiko yang diprioritaskan oleh proses
analisis risiko kualitatif.
Proses
menggunakan teknik seperti simulasi montecarlo dan pohon keputusan.
- Perencanaan Respon Risiko
Yaitu
Proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan untuk meningkatkan
kesempatan dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Ini mengikuti
analisis risiko kualitatif dan kuantitatif. Jadi kalau kita kaitkan dengan
masalah yang ada pada Bab 1 maka diperoleh bahwa seorang karyawan pun harus
kita perhatikan (dipantau) dalam setiap kesempatan yang ada, hal ini untuk
mengurangi ancaman yang tidak di inginkan dalam suatu manajemen proyek dan
risiko.
- Pengendalian dan Monitoring Risiko
Yaitu
Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan risiko-risiko yang baru
muncul, melacak risiko teridentifikasi, menganalisis ulang risiko sekarang,
memonitor kondisi pemicu rencana kontingensi, memonitor sisa risiko, dan
mereview pelaksanaan respon risiko saat mengevaluasi keefektivannya.
Dengan
kata lain tujuannya adalah untuk memastikan bila: asumsi proyek masih valid,
risiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari sebelumnya, kebijakan dan
prosedur manajemen risiko diikuti, cadangan biaya dan jadwal kontingensi
dimodifikasi sesuai risiko proyek.
Dari
sebuah penelitian dari masalah yang dicari makan kita dapat peroleh teori dari
penjelasan diatas yaitu kita dapat memastikan tingkat, tipe, dan visibilitas
manajemen risiko yang setara dengan risiko dan kepentingan proyek bagi
organisasi. Dan telah menyediakan sumberdaya dan waktu yang memadai untuk
aktivitas manajemen risiko, seperti menetapkan basis yang disepakati untuk
mengevaluasi risiko.
Contoh
management proyek & resiko :
1.
Proyek Pembuatan Jalan Tol
proyek pembuatan jalan
tol ini termasuk proyek yang besar. Proyek jalan tol ini dibuat untuk
menanggulangi kemacetan walaupun sampai sekarang belum maksimal juga mengatasi
kemacetan. Salah satu proyek pembuatan jalan tol yaitu jalan tol padaleunyi,
jalan tol ini harus dibuat dengan perhitungan yang benar karena struktur tanah
yang labil dan mudah longsor dan jalannya pun yang naik turun. Resiko proyek
ini yaitu jika perhitungannya tidak benar atau tanah yang berada di bawahnya longsor
akan terjadi amblesnya jalan tol tersebut dan mengakibatkan kecelakaan.
Sumber Refrensi :
0 komentar:
Posting Komentar