PENGERTIAN
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen
Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan,keahlian dan ketrampilan,cara teknis
yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal
kinerja,waktu,mutu dan keselamatan kerja.
Ada
tiga garis besar untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
1.Perencanaan
Untuk
mencapai tujuan,sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang.Yaitu dengan
meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan
segala program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.
Merupakan
implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal
rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya,tenaga
kerja,peralatan,material),durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek.
Pengendalian
mempengaruhi hasil akhir suatu proyek.Tujuan utama dari utamanya yaitu
meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya
proyek.
-
Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope,
biaya, sumberdaya dan waktu yang telah ditentukan.
-
Meningkatkan kualitas.
-
Meningkatkan produktifitas.
- Bisa
menekan resiko yang timbul sekecil mungkin.
-
Koordinasi internal yang lebih baik.
-
Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap proyek,
yaitu dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim.
1. Pembangunan
cepat, kualitas bagus dan harga murah.
2. Suasana kerja yang menyenangkan, kompak dan adanya sikap saling
menghargai antara sesama rekan
kerja, bawahan dengan atasan serta atasan
terhadap bawahan.
3. Para Manager dalam manajemen proyek dapat bertindak sebagai
pemimpin.
4. Terpenuhinya hak-hak dan tanggung jawab karyawan dengan baik.
5. Suasana
kerja yang menyenangkan, kompak dan adanya sikap saling
menghargai antara sesama rekan kerja, bawahan dengan atasan serta atasan
terhadap bawahan.
6.
Para Manager dalam manajemen proyek dapat bertindak
sebagai pemimpin.
7. Terpenuhinya
hak-hak dan tanggung jawab karyawan dengan baik.
Tujuan
Manajemen Proyek
-
Efisiensi, baik dari sisi biaya, sumber daya maupun waktu.
Ciri-ciri
Manajemen Proyek
Sumber
:
Disusun
Oleh : Muhammad solihin
Raka purushadika
CONTOH MANAJEMEN PROYEK
Manajemen
proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan
rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke
proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak
dianggap suatu proyek.
Atau, manajemen
proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasikan sumber
daya (manusia/material)disaat mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk
mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk
mencapai kepuasan.
Pengelola
dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan
proyek, agar sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya
selalu bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner),
dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus mampu memberikan contoh tehnik,
mampu mengambil keputusan yang tepat, dan pemimpin yang dapat memberikan
informasi berupa laporan kepada atasan.
Manfaat
manajemen proyek :
· Mengidentifikasi
fungsi tanggung jawab
· Meminimalkan
tuntutan pelaporan rutin
· Mengidentifikasi
batas waktu untuk penjadwalan
· Mengidentifikasi
metode analisa peramalan
· Mengukur
prestasi terhadap rencana
· Mengidentifikasi
masalah dini& tindakan perbaikan
· Meningkatkan
kemampuan estimasi untuk rencana
· Mengetahui
jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui
Contoh
manajemen proyek diantaranya adalah : membangun sebuah stadion sepak bola,
megelola penelitian berskala besar, melaksanakan pembedahan transplantasi organ
tubuh, memasang lintas produksi, atau berjuang mendapatkan ijazah strata
satu di suatu perguruan tinggi.
Konsep
Manajemen Proyek :
Manajemen
proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah
dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan
penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan
dalam model kematangan kemampuan manajement manusia yang berfungsi untuk
meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam
menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja
manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier, organisasi dan rancangan
kerja serta pengembangan tim.
Disusun Oleh : Shinta Pradipta
MANFAAT MANAJEMEN RESIKO
Ada
kalanya kita dihadapkan dengan sebuah kondisi dimana kita harus mengambil
sebuah keputusan penting yang berhubungan dengan masa depan kita. Sudah
semestinya keputusan yang diambil merupakan keputusan terbaik sehingga kita
mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang kita harapkan. Pemikiran yang logis
dan strategis tentu merupakan sebuah keharusan. Artinya, kita sebaiknya tidak
terlalu banyak melibatkan emosi dalam mengambil keputusan. Jika tidak, bisa
jadi keputusan yang diambil akan membawa dampak negatif terhadap masa depan
kita sendiri. Dalam hal ini, kita perlu memikirkan semua aspek dan konsekuensi
dari keputusan tersebut termasuk resiko yang mungkin harus kita tanggung
sebagai akibat dari keputusan yang kita ambil. Ini merupakan satu konsep yang
kita sebut sebagai manajemen resiko atau risk management. Lalu, apa manfaat
manajemen resiko tersebut?
Berbicara
mengenai manajemen resiko, kita mungkin lebih banyak membahas mengenai
resiko-resiko dalam hal finansial mengingat teori-teori mengenai manajemen
resiko sendiri banyak terkait dengan ilmu ekonomi, terutama manajemen. Salah
satu contohnya adalah definisi mengenai manajemen resiko yang disampaikan oleh
Smith (1990), yaitu proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari
sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan (income) dari sebuah
perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada
perusahaan. Walaupun teori mengenai hal ini lebih banyak dibahas di area
ekonomi, namun kita dapat mengadopsinya di dalam kehidupan sehari-hari termasuk
keluarga. Apa saja manfaat manajemen resiko yang dapat kita ambil?
Kemampuan
dalam Mengidentifikasi Resiko
Ketika
kita hendak memutuskan sebuah keputusan penting baik yang berhubungan dengan
keuangan ataupun tidak, kita sebaiknya berpikir mengenai resiko yang mungkin
muncul sebagai dampak dari keputusan tersebut. Pada dasarnya, ketika kita
melakukan hal ini, kita telah menerapkan pengetahuan mengenai manajemen resiko
itu sendiri. Dengan mengidentifikasi resiko yang mungkin muncul, minimal kita
akan lebih siap dalam menghadapi resiko tersebut. Misalnya, ketika kita ingin
membeli sebuah mobil bekas, kita sebaiknya mampu mengidentifikasi bagian mana
yang beresiko mengalami kerusakan sehingga kita harus bersiap untuk memperbaiki
kerusakan tersebut.
Kemampuan
dalam Mengukur Resiko
Salah
satu manfaat manajemen resiko selain kemampuan dalam mengidentifikasi resiko
adalah mengukur resiko yang mungkin kita hadapi. Maksud dari pengukuran ini
adalah seberapa besar kerugian ataupun kerusakan yang kita dapatkan sebagai
konsekuensi dari keputusan yang telah kita ambil. Contohnya, ketika kita hendak
membeli sebuah mobil bekas, kita dapat mengukur perkiraan biaya perbaikan
berdasarkan kondisi riil dari mobil tersebut sebagai resiko dari pembelian.
Atau, kita dapat mengukur berapa kerugian yang harus kita tanggung jika kita
memutuskan untuk menjualnya kembali setelah proses perbaikan tersebut
berdasarkan harga di pasaran.
Kemampuan
Mengontrol Resiko
Dengan
kemampuan dalam manajemen resiko yang baik, kita dapat mengontrol resiko
tersebut agar tidak membawa dampak yang lebih buruk. Kontrol ini tentu tidak
dapat dilepaskan dari dua hal yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu
identifikasi dan pengukuran. Merujuk pada contoh yang sama, kita bermaksud
menjual mobil yang telah kita beli. Setelah diukur, potensi kerugian dapat
ditekan jika kita melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi. Jika
demikian, kita dapat mengontrol resiko tersebut dengan melakukan perbaikan
terlebih dahulu sebelum menjual mobil tersebut.
Satu
hal yang paling penting terkait dengan manajemen resiko adalah setiap keputusan
yang kita ambil tidak akan lepas dari konsekuensi, baik yang bersifat positif
maupun negatif. Dengan kemampuan manajemen resiko, kita tentu dapat menghidar
dari munculnya permasalahan baru yang mungkin lebih besar dan rumit. Oleh
karena itu, manajemen resiko harus didasarkan pada pemikiran yang logis, bukan
keputusan emosional.
Disusun
Oleh : Nahar Faturohman
KONSEP-KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN MANAJAMEN RESIKO
Sasaran
dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang
dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman
yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di
sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia
bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan
organisasi).
Didalam
manajemen risiko dikenal beberapa konsep yang berhubungan dengan risiko itu
sendiri diantaranya adalah:
1.
Risk is the change of loss, risiko diartikan sebagai kemungkinan akan
terjadinya kerugian.
2.
Risk is the possibility of loss, risiko adalah kemungkinan kerugian.
3.
Risk is Uncertainty, risiko adalah ketidakpastian.
4.
Risk is the dispersion of actual from expected result, risiko merupakan
penye-baran hasil actual dari hasil yang diharapkan.
5.
Risk is the probability of any outcome different from the one expected, risiko
adalah probabilitas atas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang
diharapkan.
Dari
beberapa definisi diatas, maka risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya
akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan atau tidak terduga. Dengan kata
lain “kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian
itu merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko. Dan jika dikaji lebih
lanjut “kondisi yang tidak pasti” itu timbul karena berbagai sebab, antara
lain; jarak waktu dimulai perencanaan, keterbatasan informasi yang diperlukan,
keterbatasan pengetahuan pengambil keputusan dan sebagainya.
Manajemen
risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan
menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
·
Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset
dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan
kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.
·
Menurut Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu
pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan
kerugian.
·
Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu
aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
·
Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam
usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.
Konsep
lain yang berkaitan dengan risiko adalah Peril, yaitu suatu peristiwa yang
dapat menimbulkan terjadinya suatu kerugian, dan Hazard, yaitu keadaan dan
kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril.
Hazard
terdiri dari beberapa tipe, yaitu:
1.
Physical Hazard, suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik
dari obyek yang dapat memperbesar terjadinya kerugian.
2.
Moral Hazard, suatu kondisi yang bersumber dari orang yang berkaitan dengan
sikap mental, pandangan hidup dan kebiasaan yang dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya peril.
3.
Morale Hazard, suatu kondisi dari orang yang merasa sudah memperoleh jaminan
dan menimbulkan kecerobohan sehingga memungkinkan timbulnya peril.
4.
Legal Hazard, suatu kondisi pengabaian atas peraturan atau perundang-undangan
yang bertujuan melindungi masyarakat sehinga memperbesar ter-jadinya peril.
~
RISIKO SPEKULATIF DAN RISIKO MURNI ~
Kejadian
sesungguhnya terkadang menyimpang dari perkiraan. Artinya ada kemungkinan
penyimpangan yang menguntungkan maupun merugikan. Jika kedua kemungkinan itu
ada, maka dikatakan risiko itu bersifat spekulatif. Sebaliknya, lawan dari
risiko spekulatif adalah risiko murni, yaitu hanya ada kemungkinan kerugian dan
tidak mempunyai kemungkinan keuntungan. Manajer risiko utamanya menangani
risiko murni dan tidak menangani risiko spekulatif kecuali jika adanya risiko
spekulatif memaksanya untuk menghadapi risiko murni tersebut.
Risiko Spekulatif yang kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko
bisnis(business risk)/ speculative risk adalah suatu keadaan dimana jika
sesorang menginvestasikan dananya disuatu tempat akan menghadapi dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah
investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko
spekulatif.Semua risiko spekulatif diambil sebagai pilihan sadar dan tidaknya
hanya diakibatkan oleh situasi yang tidak terkontrol. Contoh resiko spekulatif
diantaranya adalah:
a.
Risiko Perubahan Harga
Harga
pasar suatu produk, jasa, atau komoditi dapat berubah-ubah. Ini dapat naik
maupun turun. Terkait dengan perubahan harga input, jika harga input naik, maka
perusahaan dapat mengalami kerugian penurunan marjin keuntungan. Sebaliknya,
jika harga input turun, maka perusahaan dapat mengalami keuntungan, yaitu
berupa kenaikan marjin keuntungan.
Terkait dengan harga output, jika harga output naik, maka perusahaan akan
mengalami keuntungan karena naiknya marjin keuntungan. Sementara, jika harga
output turun, maka perusahaan akan mengalami kerugian, yaitu berupa penurunan
marjin keuntungan.
b.
Resiko Kredit
Resiko
kredit adalah resiko yang muncul dari transaksi kredit, seperti utang dagang.
Jika pihak yang kita berikan kredit mengalami gagal bayar, maka kita akan
mengalami kerugian.
Sedangkan Risiko Murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah
satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka
perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak
terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan
menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan
maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah
satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian
besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal
dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ). Beberapa
bentuk resiko murni yang sering muncul diantaranya adalah:
a.
Resiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki yang diakibatkan kebakaran,
pencurian, penggelapan, dan sebagainya.
b.
Kecelakaan kerja pada proses produksi.
c.
Resiko akibat tuntutan hukum pihak lain, misalnya keracunan dari makanan yang
Anda jual, tuntutan konsumen akibat kelalaian kita, dan sebagainya.
d.
Resiko operasional lainnya.
e.
Bencana alam (force majeure), seperti banjir, gempa, angin topan, dan
sebagainya.
Dari
kedua kategori risiko diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan utama
antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau
tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan
untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
~
SUMBER RISIKO ~
Terdapat
beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi,
diantaranya adalah :
1.
Risiko suku bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, yang
berarti jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Demikian pula
sebaliknya, apabila suku bunga menurun, maka harga saham akan meningkat.
2.
Risiko pasar
Yang dimaksud risiko pasar adalah fluktuasi pasar yang secara keseluruhan
mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan ini dapat
disebabkan oleh banyak faktor, seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan,
maupun perubahan politik.
3.
Risiko inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah
diinvestasikan. Maka dari itu, risiko ini juga bisa disebut sebagai risiko daya
beli.
4.
Risiko bisnis
Risiko bisnis merupakan risiko yang terdapat dalam menjalankan bisnis suatu
jenis industri. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bergerak di bidang
industri tekstil, akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil
itu sendiri.
5.
Risiko finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam
pembiayaan modalnya. Semakin besar hutang yang digunakan, maka semakin besar
pula risiko yang akan ditanggung.
6.
Risiko likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan
perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas
diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut. Dan demikian pula
sebaliknya.
7.
Risiko nilai tukar mata uang (valas)
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan
nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan nama currency
risk atau exchange rate risk.
8.
Risiko negara
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan
kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar
negeri, maka stabilitas ekonomi dan politik negara bersangkutan akan sangat
perlu diperhatikan guna menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
Disusun
Oleh : Gozali Rahman .P
Purwo
Adie Susilo
SUMBER – SUMBER RISIKO DAN BIAYA YANG
TIMBUL AKIBAT OLEH RESIKO
Terdapat
beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu
investasi,diantaranya adalah:
1. Risiko
suku bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, yang
berarti jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Demikian pula
sebaliknya, apabila suku bunga menurun, maka harga saham akan meningkat.
2. Risiko
pasar
Yang dimaksud risiko pasar adalah fluktuasi pasar yang secara keseluruhan
mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan ini dapat
disebabkan oleh banyak faktor, seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan,
maupun perubahan politik.
3. Risiko
inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah
diinvestasikan. Maka dari itu, risiko ini juga bisa disebut sebagai risiko daya
beli.
4. Risiko
bisnis
Risiko bisnis merupakan risiko yang terdapat dalam menjalankan bisnis suatu
jenis industri. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bergerak di bidang
industri tekstil, akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil
itu sendiri.
5. Risiko
finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam
pembiayaan modalnya. Semakin besar hutang yang digunakan, maka semakin besar
pula risiko yang akan ditanggung.
6. Risiko
likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan
perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas
diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut. Dan demikian pula
sebaliknya.
7. Risiko
nilai tukar mata uang (valas)
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan
nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan nama currency
risk atau exchange rate risk.
8. Risiko
negara
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan
kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar
negeri, maka stabilitas ekonomi dan politik negara bersangkutan akan sangat
perlu diperhatikan guna menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
~ BIAYA-BIAYA
YANG DITIMBULKAN KARENA MENANGGUNG RISIKO ~
Jika didalam
suatu investasi terdapat kemungkinan terjadinya risiko maka dari risiko itupun
akan timbul biaya-biaya untuk menanggung risiko tersebut. biaya-biaya untuk
menanggung risiko tersebut diantaranya adalah:
- Biaya-biaya dari kerugian yang tidak diharapkan.
- Biaya-biaya dari ketidakpastian itu sendiri
Disusun
Oleh : Andri Afandi
Wina Andina.P
CONTOH MANAJEMEN RESIKO
A. Resiko Bank – Pasar
• Risiko pasar adalah sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta
pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan
harga pasar (on-and off-balance sheet)
• Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko pasar :
• Risiko pasar umum
• Risiko residual
Faktor yang Menentukan Harga Pasar Terkait dengan Risiko
• Penawaran dan permintaan (supply and demand)
• Likuiditas (liquidity)
• Intervensi pemerintah (official intervention)
• Arbitrase (arbitrage)
• Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)
• Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors)
B.
Resiko Di PT. ASTRA HONDA MOTOR
Setiap
perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah
satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit
adalah risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang
di usahakan oleh perusahaan.
Secara
sederhana dapat kita simpulkan bahwa penilaian secara kualitatif ini di
dasarkan pada pencintraan terhadap perusahaan di dalam hal ini PT. Astra Honda
Motor dalam perspektif 3R ataupun 5C.
Pedoman
3R
- Return
(pendapatan) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai pendapatan
yang memadai dalam mencukupi atau melunasi hutang dan bunganya.
- Repayment Capacity (kemampuan mengembalikan pinjaman) yaitu menilai
apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai kapasitas/kemampuan dalam mengembalikan
pinjaman dan bunganya pada saat jatuh tempo.
-
Risk-bearing Ability yaitu menilai kemampuan PT. Astra Honda Motor
dalam menanggung risiko kegagalan atau ketidakpastian yang berkaitan
dengan penggunaan kredit.
Pedoman
5C
- Character
yaitu penilaian kualitatif atas kemauan peminjam untuk memenuhi kewajiban
hutangnya dan bunganya.
- Capacity
yaitu penilaian kualitatif atas peminjam untuk melunasi kewajiban hutangnya
melalu pengelolaan perusahaannya dengan efektif dan efisien.
- Capital yaitu penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan
(peminjam) secara keseluruhan.
- Collateral yaitu penilaian kualitatif aset yang dijaminkan
(dijadikan agunan) untuk suatu pinjaman.
-
Condition yaitu penilaian kualitatif tentang sejauh mana kondisi
perekonomian akan mempengaruhi kemampuan mengembalikan pinjaman.
Risiko Regulasi
dan Hukum
Risiko
ini dapat terjadi karena adanya perubahan regulasi atau hukum dari regulator
atau pemerintah yang dapat mengancam posisi kompetitif dan kemampuan perusahaan
untuk menjalankan bisnis secara efisien, demikian juga dengan kebijakan
internal perusahaan yang selalu berubah-ubah. Termasuk di dalamnya
ketidakpatuhan dalam standar industri. Macam-macam risiko regulasi dan
hukum yang mungkin dihadapi oleh manajemen disajikan dalam tabel berikut.
Risiko
|
Dampak
|
Batasan-batasan
dalam industri yang menyebabkan kehilangan peluang dan pendapatan
|
Besar
|
Perubahan
regulasi pemerintah
|
Besar
|
Kehilangan
lisensi
|
Sangat Besar
|
Sengketa dalam
perjanjian kontrak
|
Besar
|
Tindakan
manajemen yang melanggar aturan
|
Besar
|
Penjelasan:
· Risiko
pertama, batasan-batasan dalam industri yang menyebabkan
kehilangan peluang dan pendapatan dapat berdampak pada keuntungan yang
dihasilkan dan strategi yang diterapkan akan berubah. Risiko ini tidak dapat
dihindari karena merupakan kebijakan pemerintah dalam menentukan
batasan-batasan industri sehingga manajemen harus menyiapkan langkah
antisipasinya.
· Risiko
kedua, perubahan regulasi pemerintah juga merupakan risiko yang
tidak bisa diprediksi. Risiko ini memiliki dampak yang cukup besar pada
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sehingga ketika risiko ini
terjadi, manajemen diharapkan untuk menyesuaikan dengan regulasi yang baru
secepatnya dan sebaiknya menyiapkan strategi cadangan untuk berjaga-jaga
apabila regulasi pemerintah berubah lagi.
· Risiko
ketiga, risiko kehilangan lisensi memiliki dampak yang sangat
besar pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun, risiko ini kecil
kemungkinannya terjadi karena biasanya perusahaan akan segera mendaftarkan
lisensinya begitu usaha telah berjalan.
· Risiko
keempat, risiko ini memiliki dampak yang besar bagi perusahaan.
Masalah sengketa dalam perjanjian kontrak dengan pihak lain dalam bentuk
kerjasama maupun ijin penggunaan aset/lahan untuk mendirikan tower apabila
tidak segera diselesaikan, maka akan menimbulkan masalah berkepanjangan yang
bisa menyebabkan kinerja perusahaan menurun. Risiko ini dapat dicegah apabila
kedua belah pihak dalam perjanjian saling mematuhi aturan yang ada.
· Risiko
kelima, tindakan manajemen yang melanggar aturan akan menyebabkan
terganggunya kinerja perusahaan baik sebagian maupun secara keseluruhan. Risiko
ini dapat dicegah dengan selalu mematuhi peraturan yang ada dan tidak melakukan
tindakan yang dapat merugikan perusahaan.
Risiko
Perubahan Tingkat Suku Bunga
Risiko
|
Dampak
|
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang dapat memengaruhi tingkat suku bunga
|
Besar
|
Kebijakan
internal perbankan tentang tingkat suku bunga
|
Besar
|
Jangka waktu yang
lama membuat perubahan tingkat suku bunga semakin sering
|
Besar
|
Timbul gap yang
cukup besar antara pendapatan bunga dan biaya bunga akibat perubahan tingkat
suku bunga
|
Besar
|
Risiko
tingkat suku bunga ini merupakan risiko terkait dengan kesehatan finansial
perusahaan. Adanya risiko Tingkat Suku Bunga merupakan salah satu indikasi
bahwa PT. Astra Honda Motor menggunakan pendanaan atas investasi dan
operasionalnya dengan modal yang berasal dari luar (external capital). Dengan
demikian akan merubah struktur modal dari perusahaan. Indikasi yang dari modal
yang didapatkan dari luar berupa hutang merupakan salah satu sebab berubahnya
struktur modal perusahaan.
C. Resiko Di Koperasi Kredit Koperasi kredit
sebenarnya adalah miniatur dari perbankan. Yang
dikelola hampir sama, yakni uang masyarakat (anggota koperasi) dan kemudian
menyalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat (anggota koperasi) yang
membutuhkan.
Dengan risiko tersebut maka sudah selayaknya jika Koperasi kredit menerapkan
konsep manajemen risiko, sebagai konsekuensi dari bisnis yang penuh dengan
risiko. Artinya risiko yang mungkin timbul dimitigasi dengan cara menerapkan
manajemen risiko di semua lini dan bidang. Hal ini menunjukan bahwa pengurus
dan pengelola Koperasi kredit sudah selayaknya memiliki kemampuan dalam hal
manajemen risiko atau sudah mengikuti sertifikasi manajemen risiko.
Masalah yang dihadapi di koperasi Kredit :
1. Lemahnya partisipasi anggota
2.Kurangnya
permodalan
3. Pemanfaatan pelayanan
4. Lemahnya pengambilan keputusan
5. Lemahnya Pengawasan
6. Manajemen Resiko
Faktor risiko yang melekat pada koperasi khususnya Koperasi
kredit, diantaranya :
1. Risiko Kredit, risiko ini didefinisikan sebagai risiko kerugian
sehubungan dengan pihak peminjam tidak dapat dan atau tidak mau memenuhi
kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamkannya secara penuh pada
saat jatuh tempo atau sesudahnya.
2. Risiko Likuiditas, risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan
Koperasi tidak mampu memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.
3. Risiko Operasional, risiko operasional didefinisikan sebagai resiko
kerugian atau ketidakcukupan proses internal, sumber daya manusia dan sistem
yang gagal atau dari peristiwa eksternal.
4. Risiko Bisnis, risiko bisnis adalah risiko yang terkait dengan posisi
persaingan antar Koperasi dan prospek keberhasilan Koperasi dalam perubahan
pasar.Risiko Strategik, risiko strategik adalah risiko yang terkait
dengan keputusan jangka panjang yang dibuat oleh pengurus dan pengelola.
5. Risiko Reputasional, resiko kerusakan pada Koperasi yang
diakibatkan dari hasil opnini public yang negative.
6. Risiko Legal
7. Risiko Politik
8. Risiko Kepatuhan
Refrensi
Disusun
Oleh : Arif Subyantoro
KONSEP - KONSEP YANG DIGUNAKAN DALAM LOGICAL FRAME
WORK APPROACH
Kerangka
Pendekatan logis, ZOPP, dan OOPP - Apa dan Mengapa
Kedua
istilah Logical Framework (LF atau logframe) dan Logical Framework Approach
(LFA) kadang-kadang membingungkan. Logframe adalah dokumen, Logical Framework
Approach adalah sebuah metodologi desain proyek.
Catatan: Untuk
sebagian besar tujuan tiga hal; Logical Framework Approach, ZOPP dan OOPP
adalah istilah untuk metodologi desain proyek yang sama atau proses. Istilah
OOPP dan ZOPP berarti masing-masing; Tujuan Perencanaan Proyek Berorientasi dan
dalam bahasa Jerman Ziel Orientierte Projek Planung. Semua tiga istilah mengacu
pada suatu proses pertemuan terstruktur yang akan kita sebut sebagai LFA.
Dokumen kerangka
logis adalah kolom 4 dengan 4 matriks baris. Sel-sel matriks berisi teks yang
ringkas menjelaskan fitur yang paling penting dari proyek. Jika proses yang
benar (LFA) digunakan untuk mengembangkan isi logframe, dokumen akan
mengungkapkan kualitas desain dan membuat kelemahan mudah terlihat. (Ikuti link
ini untuk penjelasan rinci tentang dokumen Logical Framework - sering disebut
sebagai "Matrix Proyek")
LFA
sebagai metodologi desain dijelaskan secara singkat pada halaman ini.
Metodologi desain adalah proses yang ketat, yang jika digunakan sebagaimana
dimaksud oleh pencipta akan memberlakukan disiplin logis pada tim desain
proyek. Jika proses ini digunakan dengan integritas hasilnya akan menjadi
desain proyek berkualitas atas. Metode ini bukan tanpa keterbatasan itu, tetapi
sebagian besar dapat dihindari dengan penggunaan teknik-tambahan secara
hati-hati. Banyak hal yang bisa salah dalam tahap pelaksanaan proyek, jika
cacat pada desain, implementasi dimulai dengan cacat berat. Peta pikiran
diagram di bagian atas halaman ini menunjukkan langkah-langkah yang khas dalam
proses desain. Beberapa langkah pertama adalah:
- analisis situasi
- analisis pemangku kepentingan
- analisis masalah
Kita
perhatikan bahwa salah satu penyalahgunaan umum logframe ini adalah untuk
merancang proyek yang pertama dan berusaha untuk "mengisi" matriks
kerangka kerja logis sebagai hasil pemikiran. Sehingga hal ini dapat menguasai
seluruh tujuan dari kerangka logis dan metodologi desain.
Logika
Mana ?
Ada
hubungan logis antara sel-sel matriks. Logika yang menghubungkan sel-sel dalam
kolom paling kiri, disebut sebagai logika vertikal; logika yang menghubungkan
tiga kolom yang tersisa ini disebut sebagai logika horisontal.
Logika
vertikal hirarki tujuan proyek.
Logika
horisontal agak lebih terlibat. Untuk level tertentu dari tujuan (setara dengan
sebuah baris horisontal dari sel) logika horisontal menggambarkan:
- bagaimana pencapaian tujuan akan diukur atau diverifikasi
- bagaimana informasi ini akan diperoleh
- apa faktor-faktor eksternal yang dapat mencegah manajer proyek dan staf dari mencapai tujuan level berikutnya.
Ini
adalah dokumen yang menggambarkan situasi sekitar masalah. Sumber bisa berasal
dari studi kelayakan, laporan pra-penilaian, atau sebuah kompilasi dilakukan
khusus untuk workshop desain proyek. Biasanya dokumen menggambarkan situasi
masalah secara rinci, mengidentifikasi stakeholder dan menggambarkan efek dari
masalah pada mereka.
Partisipasi
Pemangku Kepentingan atau Analisis
Tahap
ini adalah analisis dari orang, kelompok, atau organisasi yang mungkin
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh masalah atau solusi potensial untuk masalah
ini. Ini adalah langkah pertama untuk memahami masalah. Kita mungkin berkata,
tanpa orang-orang atau kelompok kepentingan tidak akan ada masalah.
Jadi untuk memahami masalah, pertama-tama kita harus memahami stakeholder. Tujuan
dari langkah ini adalah untuk mengungkapkan dan mendiskusikan kepentingan dan
harapan orang-orang dan kelompok yang penting bagi keberhasilan proyek..
Analisis
Masalah
Jika
tidak ada kesepakatan antara peserta pada pernyataan masalah, tidak mungkin akan
ada kesepakatan mengenai solusi. Karena pada Tahap ini semua berusaha
untuk mendapatkan konsensus pada aspek rinci dari masalah.
Prosedur
pertama dalam analisis masalah adalah brainstorming. Semua peserta diundang
untuk menulis ide-ide masalah mereka pada kartu kecil. (Sekitar 8 oleh 4 in)
Peserta dapat menulis sebagai kartu yang mereka inginkan. Para peserta kemudian
kelompok kartu atau mencari sebab-efek hubungan antara tema pada kartu dengan
mengatur kartu untuk membentuk sebuah pohon masalah.
Tujuan
Analisis
Dalam
langkah ini pernyataan masalah diubah menjadi pernyataan obyektif dan jika
mungkin menjadi pohon objektif. Sama seperti pohon masalah menunjukkan hubungan
sebab-akibat, pohon tujuan menunjukkan berarti akhir hubungan. Cara-mengakhiri hubungan
menunjukkan sarana yang proyek dapat mencapai tujuan yang diinginkan atau
kondisi yang diinginkan di masa depan. Sering ada daerah banyak kemungkinan
yang bisa menjadi fokus dari "intervensi" atau proyek pembangunan.
Langkah selanjutnya alamat pilihan-pilihan.
Analisis
Alternatif
Pohon Tujuan biasanya
menunjukkan jumlah besar kemungkinan strategi atau cara-end link yang dapat
berkontribusi ke solusi untuk masalah ini. Karena akan ada batas terhadap
sumber daya yang dapat diterapkan untuk proyek, perlu untuk peserta
untuk memeriksa alternatif-alternatif dan memilih strategi yang paling
menjanjikan. Setelah pemilihan dari kriteria keputusan, ini diterapkan dalam
rangka untuk memilih satu atau lebih berarti akhir rantai untuk menjadi seperangkat
tujuan yang akan membentuk strategi proyek.
Kegiatan Perencanaan
Setelah mendefinisikan tujuan,
dan menentukan bagaimana mereka akan diukur (OVIs) dan dimana dan bagaimana
informasi yang akan ditemukan (MOVs) kita sampai ke tahap perencanaan rinci.
Kita sekarang menentukan kegiatan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan
masing-masing.
Dimana untuk memulai?
Ini sedikit seperti ayam dan
masalah telur. Hal ini menggoda untuk mengatakan; selalu mulai pada tahap
analisis situasi, dan dari sana menentukan siapa para pemangku kepentingan.
Argumen lain adalah bahwa para pemangku kepentingan mendefinisikan masalah
sehingga perlu untuk memulai dengan mengidentifikasi para stakeholder. Setiap
situasi masalah akan membutuhkan pendekatan yang berbeda.
Mana yang harus berikutnya?
Langkah berikutnya akan
pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan.
Detail
Dokumen Kerangka logis
Pengantar
konsep
Kerangka
Logis sebagai dokumen yang tampak sederhana . Ada 16 sel di kolom 4 dengan
4 matriks baris . Untuk memberikan teks dalam sel-sel dari logframe
(kadang-kadang disebut matriks proyek) para desainer proyek diminta untuk
alamat dan menjawab sejumlah pertanyaan yang, di permukaan tampak bukti diri.
Namun,
mengartikulasikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini jelas menghadapkan
diri tampaknya tak tertulis banyak asumsi dan hipotesis.
Proses
memeriksa keyakinan-keyakinan ini tak tertulis harus menyebabkan mereka
dipertanyakan lebih dekat selama desain proyek. Pemeriksaan ini sering
mengungkapkan bahwa asumsi dan hipotesis sering dipertanyakan. Jika kita
menguji asumsi dan hipotesis dan mengembalikan hasil kerja kami dengan desain
proyek, kita harus menghasilkan kualitas desain yang lebih atas.
Ikhtisar
Dalam
logframe kosong ditampilkan di bawah istilah-istilah dalam kurung adalah
istilah alternatif. Istilah yang digunakan bervariasi antara "rasa"
yang berbeda dari logframe disukai oleh lembaga yang berbeda.
Narasi Ringkasan
|
Diverifikasi
secara obyektif
Indikator - OVIs
|
Sarana Verifikasi
-MOVs
|
Faktor Eksternal
(Asumsi)
|
Tujuan
Pembangunan
|
|||
Segera Tujuan
|
|||
Output (Hasil)
1.
2.
3.
|
|||
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
|
Input
1.1
1.2
1.3
1.4
|
definisi
istilah judul - Kolom dan Row
Kolom
Pos
Ringkasan narasi: ini istilah yang digunakan untuk
menjelaskan teks yang "menceritakan" tujuan. Ini bisa diberi judul
"Hirarki Tujuan", tapi ini mungkin menyesatkan karena sel bawah dalam
kolom adalah ringkasan dari kegiatan.
Indikator
diverifikasi secara obyektif (OVIs): Ini adalah langkah-langkah, langsung atau
tidak langsung yang akan memverifikasi sejauh mana tujuan telah terpenuhi.
Istilah "obyektif" menyiratkan bahwa jika ini harus ditentukan dengan
cara yang bebas dari bias mungkin pengamat.
Sarana
Verifikasi (MOVs): Pernyataan-pernyataan ini menentukan sumber informasi untuk
pengukuran atau verifikasi ditetapkan dalam kolom indikator. Misalnya, akan
statistik dari sumber eksternal digunakan untuk verifikasi atau akan sumber
daya proyek digunakan untuk mengumpulkan statistik.
Faktor
Eksternal (Asumsi): Ini adalah peristiwa penting, kondisi, atau keputusan yang
tentu di luar kendali proyek, tetapi yang harus tetap menguntungkan bagi tujuan
proyek yang akan dicapai. Implikasinya di sini adalah tim desain memiliki
kewajiban untuk mempertimbangkan apa yang mungkin menggagalkan upaya mereka dan
untuk merencanakan bertanggung jawab untuk mengurangi bahwa risiko
"penggelinciran".
Baris
judul
Pengembangan Tujuan: Tujuan level atas bahwa proyek
ini diharapkan untuk berkontribusi. Penambahan kata "kontribusi"
menyiratkan bahwa proyek ini saja tidak diharapkan untuk
mencapai tujuan pembangunan tujuan langsung proyek lainnya yang diharapkan
untuk juga berkontribusi..
Tujuan
Segera : Efek yang diharapkan akan dicapai sebagai hasil
dari proyek memberikan output yang direncanakan. Ada kecenderungan untuk ini
dinyatakan dalam istilah "perubahan perilaku" dari kelompok, atau
lembaga dan output proyek diharapkan untuk memfasilitasi perubahan ini.
Output: Ini
adalah "deliverables" hasil nyata bahwa tim manajemen proyek harus
mampu menjamin memberikan. Pernyataan Tujuan harus menentukan kelompok atau
organisasi yang akan menguntungkan. Output dikirim, biasanya pada tanggal
tertentu atau tanggal.
Kegiatan: Ini
adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh proyek untuk menghasilkan output.
Kegiatan mengambil waktu untuk melakukan.
Input: Ini
adalah sumber daya yang proyek "mengkonsumsi" dalam melakukan
kegiatan. Biasanya mereka akan sumber daya manusia, uang, bahan, peralatan, dan
waktu.
Logika
:
Logika
Vertikal: Logika vertikal adalah penalaran yang
"menghubungkan" tiga level tujuan dalam matriks, output, tujuan, dan
tujuan. Misalnya pencapaian semua tujuan level output harus mengarah untuk
mencapai tujuan. Masing-masing hubungan antara tujuan dihubungkan oleh sebuah
hipotesis.
Misalnya
di level bawah - hipotesis pelaksanaan implikasinya adalah
"kami percaya bahwa dalam lingkungan proyek ini direncanakan akan menghasilkan
output hasil yang direncanakan Pada level ini, hipotesis biasanya didukung oleh
penelitian atau pengalaman Penjelasan tentang.. hipotesis di level lain mirip.
Logika
horisontal memiliki fitur serupa dengan logika vertikal. Dalam hal ini,
hubungan antara level tujuan adalah item dalam kolom Faktor Eksternal.
Sebagai
contoh, jika proyek ini berhasil dalam melaksanakan semua kegiatan yang
direncanakan, kita bertanya, apa keadaan atau keputusan (di luar kendali
proyek) dapat mencegah deliverables keluaran proyek.
Perhatian:
Istilah
" tampak sederhana "berarti
bahwa deskripsi yang diberikan di situs web ini adalah tidak lengkap dan tidak
menjelaskan semua nuansa alat Kerangka desain proyek logis Tepat penggunaan
alat ini membutuhkan latihan.
Disusun
Oleh : Alfianur Fidia.R
Rudi .
P
LYX
Pengertian
lyx
LYX
adalah salah satu front-end LATEX yang berbasis GUI, yang dapat dijalankan pada
hampir semua platform sistem operasi. LATEX sudah cukup lama dikenal sebagai
alat untuk menata tata letak (layout) buku atau majalah yang berkaitan dengan
ilmu pasti. Dengan munculnya LYX yang dapat dioperasikan secara intuitif,
hampir semua bidang dapat memanfaatkan LATEX sebagai alat untuk menata tampilan
buku/ majalah. Sistem desktop publishing (DTP) digunakan untuk mengedit teks
dan gambar yang dimasukkan pada suatu halaman penuh. Jadi, secara prinsip
hampir semua jenis word processor atau document-processor dapat dijadikan salah
satu komponen masukan dari sistem DTP. Apa keunggulan LYX pada sisi aplikasi
DTP.
LATEX
yang bekerja di balik aplikasi LYX merupakan text-processor yang memiliki
banyak keunggulan dibandingkan word processor, di antaranya adalah konsistensi,
referensisilang dan penempatan gambar/tabel secara otomatis, serta penyusunan
pustaka yang konsisten. Konsistensi tata letak ini disebabkan karena semua komponen
tata letak dikontrol oleh suatu makro atau paket LATEX. Dengan kata lain,
sekali suatu makro didefinisikan maka akan didapatkan tata letak yang sangat
konsisten.
Secara teknis, LyX yang dibangun berdasarkan LaTeX kurang tepat jika
dikategorikan sebagai word processor. Perancang LaTeX, Leslie Lamport (1985)
menyebut LaTeX sebagai document preparation system. LaTeX merupakan front-end
untuk bahasa scripting khusus untuk typesetting, TeX, yang dibuat oleh Donald
Knuth (1984). Format pdf (portable document format) dan dvi (device independent
format) bermula dari TeX
Simple Formula Guide to Latex/Lyx
Sedang cari-cari guide untuk menyisipkan formula di dokumen Lyx. Ketemu link A
Simple Guide to Latex/Lyx. Memang, Lyx atau latex kan dibuat agar kita tidak terlalu
pusing untuk mengurusi formatting, labelling, formula, placing, dll di dokumen
kita, sehingga mestinya menyisipkan formula ini harusnya tidak jadi masalah.
Untuk menyisipkan formula di dokumen Lyx-1.3.6, bisa dilakukan dengan 3 cara:
B. perbedaan lyx dan latex
Perbedaan yang dibawa LaTeX maupun LyX adalah paradigma dalam menyusun dokumen,
dari WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang dibawa oleh word processor
pada umumnya, menjadi WYSIWYM (What You See Is What You Mean), yang berarti
bahwa penyusunan dokumen tidak berdasarkan pada penampilan dari bagian-bagian
khusus dokumen tersebut, melainkan berdasarkan struktur dokumen (catatan:
karena hanya berbeda satu karakter antara WYSIWYG dengan WYSIWYM, selanjutnya
saya akan menuliskan keduanya sebagai WYSIWYGet dan WYSIWYMean agar mudah
dibedakan). Misalnya, pada word processor biasa, ketika mengetik suatu artikel,
saya mengatur jenis dan ukuran font untuk judul artikel secara manual, kemudian
mengatur indentasi paragraf, dan kembali mengatur jenis dan ukuran font secara
manual untuk setiap judul bab, dan seterusnya. Pada LyX, saya cukup menandai
bagian-bagian dokumen tersebut, “yang ini judul. Yang itu paragraf. Yang ini
nama penulis,” dan LyX akan secara otomatis mengatur jenis, ukuran, dan style
dari font yang akan digunakan, indentasi, dan sebagainya.
Kira-kira
mirip dengan pengaturan style pada word processor modern (versi-versi baru
Microsoft Word ataupun OpenOffice.org Writer), yang sudah mulai beralih ke
paradigma WYSIWYMean. Bedanya, word processor masih memungkinkan pengguna untuk
melakukan pengaturan typeface secara manual (WYSIWYGet), sedangkan LyX adalah
WYSIWYMean murni. Pada LyX, bahkan menekan tombol [Enter] atau [Space] dua kali
tidak akan memberikan dua new line feed atau pun dua spasi. Konsep WYSIWYM pada
word processor belum matang, tidak seperti pada LyX atau LaTeX yang sudah ada
sejak 24 tahun yang lalu.
Contohnya, dalam LyX kita tidak bisa mengetik dua spasi secara berurutan, dua
baris baru secara berurutan, atau memiliki baris yang kosong! Karena semua
pengaturan tentang spacing antar paragraf, antar bagian dst sudah dibuat secara
otomatis.
Keunggulan dari LyX yaitu:
– output yang konsisten misalnya, semua paragraf dipastikan memiliki margin
yang sama, semua judul dipastikan memiliki besar sama, dst. Selain itu, karena
dokumen sangat terstruktur maka ada fitur untuk melakukan navigasi
intra-dokumen yang sangat bagus (ada daftar judul-judul bab dan sub-bab, kita
bisa meng-klik untuk pindah ke bagian tersebut dengan cepat).
– Setiap dokumen memiliki kelas sendiri, misalnya article atau book, dan setiap
kelas sudah terformat dengan sangat baik bahkan melebihi apa yang biasa kita
lakukan dengan Word. Contohnya, pada kelas book, nomor halaman sudah berada
pada tempat yang tepat (di bawah saat mulai bab, di atas pada halaman lainnya).
Penomoran bab dan sub-bab langsung dibuat secara otomatis!
– setiap gambar dan tabel juga diberikan penomoran otomatis! Tidak seperti di
Word dimana kita harus melakukan setting yang cukup repot dan tidak semua orang
bisa melakukannya. Juga, seperti buku-buku profesional pada umumnya, setiap
tabel maupun gambar tidak terletak di tempat kita meletakkan tabel/gambar
tersebut, tetapi di awal atau akhir halaman! Dan semuanya otomatis! (fitur ini
bisa dimatikan untuk tabel tertentu)
keburukan lyx yaitu :
– tidak bisa mengatur style (warna, font, dll) yang baku dari style yang sudah
ada seperti judul bab, judul sub-bab, dll (walaupun untuk tulisan bukan judul
bisa dilakukan).
– sulit untuk mengatur apa-apa yang sudah di pre-format oleh Lyx, misalnya di
mana penomoran halaman diletakkan, atau kata-kata otomatis yang digunakan.
Seperti Chapter xxx, Figure xxx,
Disusun Oleh : Adam Rifki
CONTOH KASUS LFA
Jakarta
mempunyai beberapa perusahaan bus. Sepanjang tahun terakhir frekwensi
kecelakaan bus naik secara signifikan. Telah menyebabkan banyak penundaan
keberangkatan dan tidak menyenangkan para penumpang. Selain itu terdapat
beberapa kecelakaan yang serius di mana para penumpang telah menjadi korban.
Surat kabar telah mengambil kepentingan dalam masalah itu, dan sebagian dari
perusahaan bus tentunya akan mempunyai dampak dari publisitas yang tidak baik
yaitu terjadinya penurunan jumlah penumpang. Sebagian besar masalah teknis
adalah: bus tua, dan kondisi yang tidak disenangi karena susahnya sparepart
atau suku cadang. Disamping itu, faktor manusia juga penting untuk
dipertimbangkan karena banyak kecelakaan disebabkan oleh kecepatan tinggi
sewaktu mengemudi di jalan yang jelek. Salah satu dari perusahaan kini
mengorganisir suatu workshop LFA dalam rangka memutuskan harus berbuat apa
untuk mensikapi masalah itu?
1.
ANALISIS PARTISIPASI
Atas
dasar informasi yang tersedia, kelompok - kelompok yang berkepentingan dibawah
ini dapat kita identifikasikan.
Atas
dasar informasi yang tersedia, perbandingan antara penumpang dan perusahaan bus
berikut ini dapat diidentifikasikan.
Workshop
memutuskan untuk memberi prioritas kepada para penumpang kepentingan akan
analisa yang berikutnya.
2.
ANALISIS MASALAH
Workshop
memutuskan bahwa jumlah yang tinggi kecelakaan harus dipertimbangkan sebagai
akar masalah. Pohon Masalah subtantive yang berikut dan mengarahkan penyebab
dan efek dapat dibentuk seperti bagan dibawah ini :
3.
ANASISIS SASARAN
Permasalahan
dirumuskan kembali dengan statement positif. workshop memutuskan untuk
menambahkan "pelatihan bagi pengemudi" sebagai alat untuk membuat pengemudi
yang lebih bertanggung jawab.
4.
ANALISIS ALTERNATIF
Sasaran
pertama yang tidak bisa dicapai harus dihapuskan. Workshop memutuskan
kondisi-kondisi jalan yang ditingkatkan itu seluruhnya di luar jangkauan
perusahaan bus.
Ingat
hasil analisa partisipasi, pilihan alternatif dikenali dari pohon sasaran
hasil. Dalam hal ini ada dua alternatif jelas nyata :
Dua
peserta workshop harus setuju atas ukuran-ukuran yang harus digunakan untuk
menilai kelangsungan hidup dengan pilihan yang berbeda. Hasil ditunjukkan di
bawah dalam kolom yang kiri. Ke tiga alternatif kemudian menganalisa dengan
hasil yang berikut:
Pilihan
1 terbatas pada program pelatihan. Peluang sukses
adalah rendah jika bus tetap pada kondisi yang jelek.
Pilihan
2 lebih mahal dan tidak ada jaminan hasil akan
jadi positif kecuali jika pengemudi juga diperbaiki.
Pilihan
3 adalah alternatif yang paling mahal, tetapi
mempunyai suatu kemungkinan sukses lebih tinggi. Hasil adalah bahwa salah satu
dari pilihan yang dipilih dalam strategi proyek, adalah pilihan 3
5.
MENDEFINISIKAN ELEMEN PROYEK UTAMA (MP)
Unsur-Unsur
Proyek yang utama didaftarkan kolom yang kiri MP. Sebagian dari unsur-unsur
dapat diperoleh dari pohon sasaran. Tolong dicatat bahwa keluaran itu adalah
hasil yang dapat dijamin oleh proyek, sedang sasaran yang prioritas adalah di
luar jangkauan secara langsung proyek itu.
6.
MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL
Sebagian
dari faktor yang eksternal dapat juga diperoleh dari pohon sasaran hasil. Dalam
contoh ini terbatas hanya pada satu. seperti faktor yang terdaftar, yakni
"jalan yang diperbaiki" yang mengasumsikan penting dalam rangka
mengurangi frekwensi bus kecelakaan.
7.
INDIKATOR YANG ADA
Indikator
menetapkan bagaimana cara memverifikasi pencapaian sasaran hasil dan keluaran.
Beberapa indikator dapat diperoleh dari pohon sasaran hasil. Suatu indikator
sasaran prioritas menetapkan berapa banyak frekwensi bus kecelakaan yang harus
dikurangi dan dengan memberi tanggal. kemudian kemungkinan untuk memverifikasi
apakah sasaran yang prioritas telah dicapai atau belum.
Lebih
terperinci indikator harus diidentifikasi sebagai bagian
dari sistem monitoring. Sebagai contoh (mengambil keluaran 1)
Indikator 1
Dari
yang ada 120 pengemudi sedikitnya 60% dilatih;terlatih tahun 1 dan 40% di
(dalam) tahun 2; tentang pengemudi yang terlatih semua daftar adalah suatu
peningkatan kwalitatif dalam kemampuan mengemudi, gaya dan kepatuhan kepada
aturan trafic, yang dibuktikan menurut ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh
Manggo Dept Trafific. dan mensurvei dengan sporadis melalui cek dan kendali
jalan.
Indikator 2
Keluhan
terhadap pengemudi bus terlatih mengenai kemampuan mengemudi, gaya dan
pengamatan atas peraturan lalu lintas kurang dari 20% tentang tingkatan (30
hari / keluhan) dengan pertengahan tahun ke 2. Alat verifikasi :
-
Laporan pengendalian Lalu lintas, Bagian Lalu Lintas
-
Pelanggaran Peraturan Lalu Lintas, Kepolisian
-
Survey Lalu Lintas bus independent
- Buku
Komplain Pelanggan Perusahaan Bus
Referensi
Google.com
Iqbalperdana.blogspot.com
Disusun Oleh : Ikhsan Fajar
Fadillah Alvein
0 komentar:
Posting Komentar